ALONESIA.COM - Siapakah yang berhak menjadi tempat mengadu orang-orang yang dilanda kegelisahan, kesempitan, kesulitan dan kesedihan?
Kepada siapakah mereka harus memohon pertolongan? Siapakah yang layak menjadi tempat bergantung, memohon, meminta dan meratap semua makhluk?
Siapakah yang berhak menjadi gantungan hati dan selalu diucapkan oleh lidah manusia? Tak lain, adalah hanya Allah yang tiada Ilah selain Dia.
Baca juga: La Tahzan: Jangan Bersedih, Karena Rabb Maha Pengampun Dosa dan Penerima Taubat!
Bagiku dan juga Anda, adalah suatu kewajiban untuk berdoa dan meminta kepada-Nya dalam keadaan lapang maupun sempit, dalam keadaan mudah maupun ketika sulit.
Kita harus menumpahkan semua permasalahan ke haribaan-Nya dan kita juga tetap harus ber-tawassul kepada-Nya, meski dalam keterjepitan seperti apapun.
Kita harus duduk bersimpuh di depan pintu gerbang-Nya sambil memohon, menangis merendahkan diri dan meminta ampunan-Nya.
Baca juga: La Tahzan: Ganti Itu dari Allah
Dan kemudian, tunggulah! Karena pada saatnya nanti akan datang pertolongan, ma’unah (uluran), bantuan dan kemudahan yang bersumber dari-Nya.
Artikel Terkait
La Tahzan: Enyahkan Kejenuhan dari Hidupmu!
La Tahzan: Mengendalikan Emosi
La Tahzan: Buanglah Rasa Cemas!
La Tahzan: Ganti Itu dari Allah
La Tahzan: Jangan Bersedih, Karena Rabb Maha Pengampun Dosa dan Penerima Taubat!