ALONESIA.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Divisi Hubinter Polri di Pusat Misi Internasional Polri Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten, Rabu, 31 Mei 2023.
Selain menghadiri Rakernis, Sigit juga meninjau langsung kesiapan Divisi Hubinter Polri dalam rangka kedatangan perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Baru-baru ini kita melakukan pembukaan pertemuan Divisi Hubinter, sebelumnya kita juga meninjau kesiapan Divisi Hubinter terkait world peacekeepers atau Formed Police Unit (FPU) yang akan segera didatangi perwakilan PBB, untuk mengecek langsung kesiapannya baik infrastruktur maupun kapabilitas, SDM yang dimiliki dan dibutuhkan dalam penugasan misi internasional berikutnya,” ujar Sigit.
Baca Juga: Netflix Umumkan Season Keenam Black Mirror, Tayang Mulai 15 Juni
Dalam kesempatan Rakernis tersebut, Sigit menekankan beberapa arahan kepada seluruh jajaran Divisi Hubinter Polri. Mulai dari kesetaraan gender hingga pemberantasan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Terkait kesetaraan gender, kata Sigit, saat ini Polri terus fokus meningkatkan jumlah personel polisi wanita sebagai penjaga perdamaian dunia.
“Tentunya ada beberapa hal yang juga terus kami upayakan, bagaimana upaya kita untuk meningkatkannya, terutama terkait isu kesetaraan gender dengan menambah jumlah personel FPU. Sehingga kemudian jumlah personel perempuan bisa terus meningkat dan ini tentu kemajuan kita, karena kita concern terhadap itu," kata Sigit.
Baca Juga: Ramalan Zodiak PISCES, Jumat 2 Juni 2023: Bersikaplah Lebih Ramah dan Jangan Malu-malu!
Lebih dalam lagi, Sigit juga menegaskan, seluruh personel Divisi Humas Polri dapat berperan aktif dalam rangka pemberantasan kasus tindak pidana TPPO, khususnya bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban.
“Kemudian terkait isu TPPO yang saat ini menjadi perhatian internasional. Saya juga meminta Hubinter untuk kemudian dapat bekerja sama dengan negara Counterpart (mitra),” ujar Sigit.
Menurut Sigit, anggota Polri yang bertugas di negara lain harus mengusut semua kelompok dan sindikat TPPO yang menyasar WNI.
Baca Juga: Yasonna Laoly: Kasus Kekerasan yang Melibatkan Mario Dandy Tergolong Sensitif karena Hal Ini
Pasalnya, kata Sigit, dari data yang ada, 9 juta WNI bekerja di luar negeri, 5 juta di antaranya bepergian secara ilegal.***
Artikel Terkait
Wajib Militer, J-Hpe BTS Bekerja sebagai Asisten Instruktur di Kamp Pelatihan Angkatan Darat
Para Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand, Akhirnya sampai di Borobudur
Bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, Jokowi Luncurkan 16 Buku Pancasila
Untuk Meliput Pelaksanakan Haji 2023, Kemenag Berangkatkan 20 Jurnalis ke Mekkah
Ramalan Zodiak AQUARIUS, Jumat 2 Juni 2023: Jangan Biarkan Diri Anda Terombang-ambing oleh Sanjungan!