Mengenal Keunikan Tuvalu, Pulau Kecil dengan Sejuta Keindahan

- Kamis, 9 Maret 2023 | 07:00 WIB
Potret presiden Tuvalu. (instagram/@clubpequeactivista/Alonesia.com)
Potret presiden Tuvalu. (instagram/@clubpequeactivista/Alonesia.com)

ALONESIA.COM - Tuvalu merupakan sebuah negara yang berbentuk pulau kecil, tepatnya di kepulauan Polinesia. Luas negara ini hanya 30 kilometer persegi dan jumlah penduduknya 11.900 orang.

Tuvalu sendiri memiliki iklim tropis yaitu musim panas dan hujan. Negara ini memiliki berbagai keunikan dan kekayaan yang khas.

Seperti halnya negara di kawasan Pasifik, Tuvalu memiliki keindahan bahari yang menawan. Namun, karena ukurannya yang kecil dan akses yang cukup sulit membuat negara ini tidak terkenal.

Baca Juga: Mempertanyakan Rencana PSSI Terkait Pemain Naturalisasi, Irfan Bachdim Heran

Tuvalu diprediksi akan tenggelam dalam kurun waktu 100 tahun, bahkan bisa dipercepat 50 tahun lho. Hal tersebut tak lain karena efek dari pemanasan global yang terjadi.

Menakutkan bukan? Oleh karena itu, saat ini banyak warga asli sana yang sudah berpindah.

Mereka kebanyakan berpindah ke kawasan negara tetangganya, seperti Selandia Baru ataupun Kepulauan Pasifik Selatan. Sudah sedikit penduduknya bukan? Cocok untuk kalian yang ingin berlibur di pulau ekslusif ini.

Baca Juga: Viral Event Motor Trail Rusakkan Kebun Bunga Edelweis Rawa di Ranca Upas, Netizen Pertanyakan Izin Perhutani

Namun, hanya terdapat satu bandara internasional yaitu di Funafuti dan tidak setiap hari ada penerbangan.

Domain (dot) tv merupakan domain internet tingkat atas dari Tuvalu lho. Beberapa negara besar menggunakan domain tersebut, sehingga Tuvalu mendapatkan royalti dari domain yang digunakan.

Tidak main-main, dulunya domain tersebut menghasilkan sekitar 10% dari total pendapatan negara Tuvalu. Tepatnya yaitu sekitar USD 2,2 juta atau Rp31 miliar.

Baca Juga: Viral di Tiktok, Usai Putus dengan Verrel Bramasta, Febby Rastanty Diduga Pacaran dengan Polisi

Domain tersebut digunakan dalam mengidentifikasi server komputer seperti web di jaringan komupter ataupun internet.

Dulunya pada tahun 1977 Amerika Serikat ingin membeli domain tersebut. Beruntungnya Tuvalu menolak, sehingga sampai saat ini Tuvalu masih menikmati royaltinya.

Halaman:

Editor: Diah Ayu Fatmawati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rekomendasi Kegiatan Berlibur di Bali

Jumat, 2 Juni 2023 | 16:24 WIB
X