Benteng Fort de Kock Bukittinggi Wisata Bersejarah Sebagai Bukti Perjuangan Masyarakat di Masa Perang Padri

- Senin, 20 Maret 2023 | 16:35 WIB
Benteng Fort de Kock Bukittinggi sejarah sejak Perang Padri. (Instagram/@wisatabukittinggi/Alonesia.com)
Benteng Fort de Kock Bukittinggi sejarah sejak Perang Padri. (Instagram/@wisatabukittinggi/Alonesia.com)

ALONEIA.COM - Taukah kalian Benteng Fort de Kock di Bukittinggi? Sudah pernah berkunjung kesana atau belum? Kalau belum, yuk cari tahu dan kita bahas secara singkat yahh!

Bukittinggi merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat yang terkenal memiliki keindahan alam yang cantik.

Terdapat banyak tempat wisata yang cukup terkenal di sana. Selain itu, Bukittinggi memiliki tempat wisata yang bersejarah yaitu Benteng Fort de Kock.

Baca Juga: Cara Membuat Alter Ego, Kepribadian Lainnya yang Bisa Diciptakan Sendiri

Bentang Fort de Kock merupakan benteng peninggalan pada masa penjajahan Hindia Belanda. Benteng tersebut menjadi saksi bisu perjuangan pasukan paderi melawan pasukan Hidia Belanda.

Perang paderi tersebut berlangsung selama 35 tahun yaitu pada 1803 - 1838, cukup lama bukan?

Benteng ini didirikan pada tahun 1825 oleh kapten tentara Hindia Belanda yaitu Johan Heinrich Conrad Bauer.

Baca Juga: Akhirnya! SE7EN Dan Lee Da Hae Akan Menikah Setelah 8 Tahun Berpacaran

Nama benteng ini sebenarnya adalah “Strreschans” yang berarti benteng pelindung. Kemudian dikenal dengan Fort de Kock sebagai dedikasi Buer kepada pejabat Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Pejabat tersebut adalah Hendrik Markus Baron de Kock yang menjabat sebagai Komandan Militer saat itu. Benteng ini didirikan diatas Bukit Jirek dan berada di kawasan Taman Margasatwa Bukittinggi.

Kemudian bagaimana sih suasana di Benteng Fort de Kock dan ada apa aja yah! Yukk simakk!

Baca Juga: Makin Percaya Diri Jadi Capres! Anies Baswedan Didukung 3 Partai

Benteng Fort de Kock memiliki warna hijau dan putih, tingginya sekitar 20 meter. Keunikan dari benteng ini yaitu ada meriam kecil di setiap sudutnya.

Total meriamnya yaitu ada empat di setiap sudutnya. Sekarang bangunan bentengnya sudah tidak ada, yang tersisa hanyalah bak air berbentuk persegi empat.

Halaman:

Editor: Nadia Bella Oktavia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rekomendasi Kegiatan Berlibur di Bali

Jumat, 2 Juni 2023 | 16:24 WIB
X